12 Maret 2009

Hukum Memerangi Kaum Muslimin....Syaikh 'abdul Qodir bin 'Abdul 'Aziz

SIAPA SAJA YANG BERKOALISI BERSAMA AMERIKA UNTUK MEMERANGI KAUM MUSLIMIN MAKA DIA TELAH KAFIR. DAN INI TIDAK KHUSUS DENGAN AMERIKA SAJA, BAHKAN BARANGSIAPA YANG MEMBANTU ORANG KAFIR (SEPERTI PENGUASA-PENGUASA MURTAD) GUNA MEMERANGI KAUM MUSLIMIN BERARTI TELAH KAFIR.

Adapun dalil-dalilnya adalah :

1. Al Maidah : 51

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَ تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَآءَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَآءُ بَعْضٍ وَمَن يَتَوَلَّهُم مِّنكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللهَ لاَيَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ

"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian menjadikan orang-orang Yahudi dan Nasrani sebagai teman setia. Sebagian mereka adalah teman setia bagi sebagian yang lain. Dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai teman setia, niscaya ia termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang-orang zhalim."

2. Al Maidah : 54

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا مَن يَرْتَدَّ مِنكُمْ عَنْ دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِينَ يُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللهِ وَلاَ يَخَافُونَ لَوْمَةَ لآَئِمٍ ذَلِكَ فَضْلُ اللهِ يُؤْتِيهِ مَن يَشَآءُ وَاللهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

"Wahai orang-orang yang beriman barangsiapa di antara kalian murtad (keluar) dari agamanya, niscaya Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka mencintai Allah, berlemah lembut terhadap orang-orang yang beriman dan tegas terhadap orang-orang kafir, berjihad di jalan Allah dan tidak takut terhadap celaan orang-orang yang mencela. Itulah karunia Allah yang telah Dia anugerahkan kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Dan Allah itu Maha Luas Karunia-Nya dan Maha Mengetahui.) Al Maidah : 54 (

Jadi Allah menjelaskan bahwa barangsiapa berwala' (mengambil teman setia) terhadap orang-orang kafir maka ia termasuk golongan mereka. Artinya bahwa orang tersebut divonis kafir seperti mereka. Hal ini dikuatkan dengan firman Allah yang lain yang senada dengan itu (Al Maidah : 54)

Menolong, membela dan berwala' dapat dipahami sebagaimana firman-Nya :

وَمَاكَانَ لَهُم مِّنْ أَوْلِيَآءَ يَنصُرُونَهُم مِّن دُونِ اللهِ

"Dan mereka tidak memiliki wali-wali (penolong-penolong) yang akan menolong mereka selain Allah swt." (Asy Syura : 46)

Maka barangsiapa membela orang-orang kafir di atas kekufuran mereka atau menolong mereka untuk memerangi kaum muslimin berarti ia telah kafir.

Pemahaman ini membawa konsekuensi, yaitu kafirnya pemerintahan-pemerintahan yang mengira bahwa mereka muslim, seperti pemerintah Pakistan dan negara-negara Teluk dan yang lainnya.

Negara-negara tersebut sebelumnya adalah negara kafir, karena mereka mengatur rakyatnya dengan undang-undang selain yang diturunkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Adapun negara-negara yang aslinya kafir, maka kekufuran mereka sangat jelas, namun kekafiran mereka semakin bertambah manakala mereka memerangi kaum muslimin.

Negara-negara kafir itu telah merekrut mereka-mereka yang mengaku sebagai muslim untuk berkoalisi bersamanya guna memukul kaum muslimin dengan alasan yang beranekaragam.

Sejak kurang lebih satu abad yang lalu, di bawah pimpinan Asy Syarif Husain Syarif Makkah dan anak-anaknya, penjajah Inggris itu telah memimpin negara Arab untuk memerangi orang-orang Turki Utsmani di Syam dengan menamakan diri mereka, "At Tsaurah Al Arabiyyah Al Kubra" (Revolusi Arab yang terbesar). Padahal revolusi ini lebih tepat disebut "Al Khiyanah Al Gharbiyyah Al Kubra" (Pengkhianatan Barat yang terbesar). Merekapun akhirnya dapat menguasai negeri Syam (Palestina) dan mengusir orang-orang Turki Utsmani dari tempat itu pada tahun 1916 - 1918.

Tidak ada pernyataan yang keluar dari komandan kafir Inggris "Lord" selain ucapan, "Inilah, sesungguhnya Kami telah kembali wahai Shalahuddin."

Dan Inggrispun menyerahkan Palestina ke tangan najis Yahudi. Sedangkan Perancis mengambil alih Suriyah dan Libanon. Sementara Inggris mengambil alih Irak dan Yordania pada perjanjian "Saix Piccot", merekapun akhirnya membuang Asy Syarif Husain ke Qobras (negeri Nashara) setelah sebelumnya mereka menjanjikan kursi kerajaan Arab untuknya. (Murasalat Al Husain)

Dan anak cucu Asy Syarif ini adalah mereka yang memerintah Yordania hari ini. Lepasnya negeri Palestina dari pangkuan umat Islam juga tidak lain disebabkan oleh pengkhianatan Arab yang terbesar tadi, yang mana ia telah dan masih tegak dan eksis.

Dan pada saat yang sama Inggris mengambil alih Irak dari orang-orang Turki dengan pasukan penyokongnya dari kalangan umat Islam India. Mereka memasuki Irak melalui Teluk, kaum muslimin Indiapun keluar untuk berperang melawan orang-orang Turki Utsmani yang notabene sebagai warga negara Daulah Khilafah. Ironisnya Asy Syarif Husain dan ulama-ulama Makkah yang berkomplot dengannya mengeluarkan fatwa yang membolehkan hal demikian.

Jadi Inggris tidak pernah bisa mengambil alih wilayah kaum muslimin kecuali melalui tangan-tangan kaum muslimin sendiri.

Perancis tidak bisa memasuki Suriyah dan Libanon (pada tahun 1920) sesuai perjajian Saix Piccot kecuali melalui pasukan yang terdiri dari Muslimin Tunisia dan Al Jazair (yang menjadi jajahannya)

Perancis tidak pernah memerangi orang-orang Al Jazair (pada perang kemerdekaan 1954-1962 yang di dalamnya telah gugur sejuta syuhada') tanpa perantara sekutu-sekutu mereka dari orang-orang Al Jazair. Juga yan gdisebut dengan Al Harakiyyun. Jumlah mereka yang masih hidup ada 1/4 juta orang beserta orang-orang Perancis tatkala mereka ditarik kembali ke Perancis dari Al Jazair.

Amerika yang Nashara itupun tidak pernah masuk dan menetap (berkedudukan) di jazirah arab tanpa perantara Pengkhianat Haramain Asy-Syarifain dan dengan Fatwa gerombolannya dari kalangan ulama' suu' yang mana mereka menamai tentara Nashara dengan istilah "Al Quwwat Ash Shodiiqoh" (kekuatan-kekuatan sahabat) yang jelas-jelas bertentangan dengan pensifatan syar'i yang benar, yang tentunya bertujuan untuk menyamarkan/ mengaburkan kebenaran di mata orang-orang awam dan orang-orang bodoh.

Dan tidaklah Amerika memerangi Irak dan menghancurkannya melainkan dengan tentara-tentara Mesir dan Suriyah yang mengaku beragama Islam! Dan Amerika terus menerus menggempur Irak dengan jet-jet tempurnya yang bertolak dari negara-negara yang mereka sebut Islami seperti Kuwait, Saudi Arabia dan Turki.

Dan pada hari ini Amerika menggempur Afghanistan dari bumi Pakistan yang mereka sebut islami juga. Dan mereka akan memerangi Afghanistan (Thaliban) dengan tangan-tangan orang Afghanistan yang dikenal dengan Aliansi utara (yang terdiri dari pasukan Rabbani-Dustum).

Dahulu, kaum Salib pun bisa berkuasa di pantai Syam (pada perang Salib yang pertama) juga hanya disebabkan oleh pengkhianatan para wali kota syam dan koalisi yang mereka bangun dengan Nashara.

Andalusia (Spanyol) juga jatuh ke tangan Nashara hanya disebabkan pengkhianatan para kepala suku yang berkoalisi dengan mereka.

Di setiap kesempatan, orang kafir selalu menjadi pihak yang beruntung sedang kaum muslimin menjadi pihak yang merugi/kerugian wilayah, personal dan harta benda. Dan dapat dikatakan, bahwa mereka telah merugi dalam agama mereka dengan kekufuran dan kemurtadan yang menyelimuti mereka disebabkan mereka berwala' (menjadikan teman setia) terhadap orang-orang kafir.

Adapun negara-negara kafir yang memberkati serangan Amerika terhadap Afghanistan dapat dipastikan bahwa masing-masing mereka memiliki kepentingan!

Kanada, Inggris dan Australia berkoalisi dengan Amerika demi fanatisme Salib!

Perancis dan Libanon memberi bantuan guna mendapatkan wewenang di dalam menetapkan masa depan Afghanistan ke depan.

Turki menawarkan bantuannya agar Amerika membantu mereka di dalam mewujudkan keinginannya untuk bergabung dengan Uni Eropa.

Uzbekistan memberi bantuan demi membela Abdur Rasyid Dustum Al Uzbeki.Tajikistan memberi bantuan demi membela Rabbani.Dan semua negeri di sebelah utara Afghanistan membantu Amerika untuk melawan Thaliban karena khawatir adanya bala bantuan yang akan memenangkannya.

Pakistan membantu Amerika agar dapat tetap menguasai Kashmir dengan dukungan Amerika, sekaligus mendapatkan wewenang/kesempatan untuk menentukan masa depan Afghanistan kedepan.dan untuk memutus jalur Aliansi utara dalam merebut kekuasaan.

Adapun Rusia dan Cina memberi dukungan kuat Amerika agar Amerika menutup rapat kejahatan kemanusiaan/pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan kedua negera tersebut dan harapan mereka agar Amerika benar-benar tumbang dan terhina di Afghanistan sebagaimana dahulu pernah keok di Vietnam.

Sedangkan negara-negara Teluk, maka mereka membantu amerika laksana seorang budak yang ikut tuannya. Karena Amerikalah penanggung jawab yang akan selalu menjaga singgasana-singgasana mereka. Penguasa-penguasa negeri Teluk ini yang telah lama menjadi raja-raja bagi bangsa-bangsa mereka. Namun mereka hanyalah laksana budak yang selalu taat kepada Tuannya. Kalau dahulu tuannya bernama Inggris, sedangkan sekarang Amerika!

Dahulu, masa depan negara-negara teluk disetir dan ditentukan oleh Perwakilan Raja Inggris yang ada di India (kurang lebih satu abad yang lalu). Sedangkan pada hari ini berada di Washington.

Kesimpulannya :

Bahwa siapa saja yang berkoalisi bersama orang-orang kafir seperti Amerika dan yang lainnya guna memerangi kaum muslimin, maka sesungguhnya ia telah kafir. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.

وَمَن يَتَوَلَّهُم مِّنكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللهَ لاَيَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ

"Dan barangsiapa diantara kalian menjadikan mereka sebgai teman setia berarti ia telah menjadi golongan mereka." (Al Maidah : 51)